Kisah Nabi Yusuf as Dipenjara Part 2

kisah nabi yusuf as, nabi yusuf as

Nabi Yusuf dipenjarakan
Atas keinginannya sendiri, Nabi yusuf as dipenjarakan oleh pembesar negeri mesir, sebagaimana disebutkan di dalam al-qur'an: "Yusuf berkata: "Wahai tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku, dan jika tidak engkau hindarkan dariku tipu daya mereka, tentulah aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang orang yang bodoh" (QS. Yusuf: 33).

Demikianlah kebijaksanaan dan ketinggian budi pekerti nabi yusuf as untuk melindungi ibu angkatnya dari rasa malu. Sengaja ia pisahkan dirinya dari siti zulaihah dan bertindak seolah olah sebagai yang bersalah dalam persoalan itu, agar wanita wanita di seluruh negeri mesir menarik tuduhannya itu. Di dalam penjara nabi yusuf as menunjukkan budi pekerti yang baik terhadap kawan kawan setempatnya.

Peristiwa di dalam penjara
Suatu hari, dua orang kawannya di penjara datang menghadap nabi yusuf as yang seorang berkata kepadanya: "Saya telah bermimpi seolah olah saya memeras buah anggur untuk membuat tuak". Dan yang seorang lagi berkata; "Saya bermimpi seolah olah saya menjunjung roti di atas kepala, tetapi tiba tiba roti itu disambar burung".

Keduanya meminta nabi yusuf as untuk menakwilkan arti mimpinya. Maka Nabi yusuf as menerangkan arti mimpi kedua orang temannya itu seraya berkata: "Tentang mimpimu (yang pertama), takwilnya adalah bahwa engkau akan segera dibebaskan dari penjara ini dan kembali bekerja seperti semula, yakni menjadi tukang kebun istana. Adapun engkau (yang kedua), mimpimu itu membawa arti bahwa engkau akan di hukum salib, dan bangkaimu akan dimakan oleh burung burung".

Benarlah apa yang dikatakan nabi yusuf as itu memang terjadi. Kepandaian nabi yusuf as dalam menakwilkan mimpi itu adalah pemberian dari allah swt kepada hambanya yang baik.

Nabi Yusuf as Keluar dari Penjara
Sautu ketika, raja mesir bermimpi, dan ia merasa gelisah akan mimpinya itu. Maka dikumpulkanlah para ahli ramal untuk menakwilkan arti mimpinya. Tetapi, tak satupun di antara mereka yang sanggup memberi kan keterangan dengan sebenarnya. Di dalam Al-qur'an Allah swt menerangkan:

"Berkata raja: "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus kurus, dan tujuh bulir gandum yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering. Hai orang orang yang terkemuka, terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkannya". Mereka menjawab: "Itu adalah mimpi mimpi yang kosong, dan kami sekali kali tidak mengetahui takwil mimpi itu". (QS. Yusuf: 43-44).

Tiba tiba, datanglah menghadap raja tukang kebun yang dahulu pernah dipenjarakan bersama nabi yusuf as. Ia memberitakan tentang adanya seseorang yang dapat menakwilkan mimpi, yaitu nabi yusuf as yang kini berada di penjara. Karenanya, tukang kebun itu mohon diizinkan untuk menemui nabi yusuf as di penjara dan menanyakan takwil mimpi raja itu. Raja mesir memberikan izin kepadanya. Bagaimana jawaban nabi yusuf as, Al-qur'an menceritakan hal itu:

"Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat (kepada yusuf) setelah beberapa waktu lamanya: "Aku akan menceritakan kepadamu tantang (Orang yang pandai) menakwilkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)".(Setelah tukang kebun itu bertemu dengan yusuf, dia berkata): "hai yusuf, orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk gemuk memakan tujuh sapi betina yang kurus kurus, dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh lainnya yang keirng, agar aku kembali kepada orang orang itu supaya mereka mengetahuinya". Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam selama 7 tahun sebagaimana biasa, maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di bulirnya, kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur". (QS. Yusuf: 45-49).

Tukang kebun segera menemui raja, dan menerangkan arti mimpi itu yang ia dengar dari nabi yusuf as. Raja mesir amat kagum dan senang terhadap jawaban itu. maka ia perintahkan supaya yusuf dihadapkan kepadanya. Di dalam al-qur'an allah swt menerangkan tentang hal ini:

"Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang dekat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap cakap dengan yusuf, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seseorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami". Berkata yusuf: "Jadikanlah aku sebagai bendaharawan negara mesir, sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan" (QS. Yusuf: 54-55).

Nabi Yusuf Menjadi Bendaharawan Kerajaan
Kehendak allah atas nabi yusuf as berlaku. Demikianlah seperti yang difirmankan di dalam al-qur'an: "Dan demikianlah, kami meberi kedudukan kepada nabi yusuf di negeri mesir, dia berkuasa penuh pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi mesir itu. Kami melimpahkan rahmat kepada siapa yang kami kehendaki dan kami tidak menyia nyiakan pahala orang yang berbuat baik". (QS. Yusuf: 56).

Nabi yusuf akhirnya dibebaskan dari penjara. Demikianlah allah swt menempatkannya di tempat yang selayaknya, setelah bertahun tahun beliau hidup dipenjara dengan segala kesabaran dan ketakwaannya kepada allah swt. Nabi yusuf as diserahi tugas mengatur persediaan bahan makanan pokok untuk kepentingan seluruh rakyat. Dan pekerjaan itu dilaksanakannya dengan baik.

Tujuh tahun setelah itu, terjadilah masa paceklik, sesuai dengan mimpi raja mesir. Musim kemarau berkepanjangan, sehingga kelaparan menimpa seluruh daerah, bukan saja dimesir melainkan sampai ke negeri negeri lain, termasuk kan'an, tempat menetapnya nabi ya'qub, ayah nabi yusuf as.

Masa paceklik itu benar benar menyulitkan keadaan rakyat di berbagai negeri. Tapi di mesir keadaannya berbeda. Berkat keterampilan nabi yusuf as, persediaan makanan di dalam negeri masih cukup, bahkan berlimpah. Itulah sebabnya, banyak orang dari berbagai negeri yang bertetangga dengan mesir berdatangan untuk meminta bantuan bahan makanan.

Suatu ketika, datanglah sepuluh orang menghadap nabi yusuf as untuk meminta bantuan bahan makanan. Mereka adalah anak anak nabi ya'qub as. Melihat mereka, Nabi yusuf as segera  mengenalinya. Mereka adalah saudara saudaranya sendiri yang datang dari kan'an, negeri tetangga mesir dan tempat tinggal bapaknya, nabi ya'qub as. Maka dilayanilah kesepuluh orang itu dengan penuh perhatian.

Nabi yusuf as segera memerintahkan bawahannya untuk memenuhi kantung kantung gandum ke sepuluh tamunya itu hingga cukup. Setelah itu, kepada mereka nabi yusuf as menanyakan perihal keluarga dan sebagainya. Kesepuluh orang itu menceritakan segalanya dengan lengkap, termasuk tentang saudara bungsu mereka bunyamin, yang tidak ikut bersama mereka karena dicegah oleh ayahnya.

Setelah beres semuanya, mereka minta izin kepada nabi yusuf as untuk meninggalkan mesir dan pulang ke kan'an. Tetapi sebelum pergi, nabi yusuf berpesan kepada mereka, apabila kelak kembali lagi ke mesir, bunyamin mesti dibawa. Kalau tidak maka bantuan makanan yang diharapkan tidak akan diberikan.

Maka pulanglah mereka dengan hati lega, karena membawa gandum yang banyak. Sampai dirumah, mereka menceritakan semua kejadian yang mereka alami kepada ayah mereka, Selama berada di negeri mesir, mereka juga mengemukakan tentang permohonan bendaharawan mesir itu agar jika kembali ke mesir bunyamin mesti dibawa. Nabi Ya'qub as dengan tegas melarang keinginan anak anakny itu. karena beliau masih teringat tentang hilangnya nabi yusuf as ketika pergi bersama saudara saudaranya itu.

Nabi ya'qub tidak ingin peristiwa yang sama menimpa bunyamin. Tetapi kesepuluh anaknya itu mendesaknya, dengan alsan mereka tidak akan memperoleh bahan makanan dari mesir kecuali jika bunyamin ikut pergi bersama. Akhirnya dengan berat hati nabi ya'qub mengizinkan mereka membawa bunyamin, dengan bermacam macam pesan dan nasihat yang disertakan.

Bunyamin pergi bersama kesepuluh saudaranya ke mesir, dan menghadap yusuf as untuk meminta lagi bantuan bahan makanan. Nabi yusuf as menyambut mereka dengan senang hati dan penuh perhatiannya. Beliau segera memerintahkan pelayannya untuk memenuhi kantung kantung gandum mereka. Sementara itu, bunyamin beliau bawa masuk ke dalam kamarnya. Kemudian nabi yusuf as berbisik kepada bunyamin: "sesungguhnya akulah yusuf saudaramu, maka janganlah engkau berduka cita lagi". Lalu mereka berdua saling melepas rindu bersama, tanpa diketahui oleh kesepuluh saudaranya yang lain.

Kemudian nabi yusuf as menjamu saudar saudaranya dengan baik serta menghormatinya. Setelah segalanya siap, mereka mohon izin untuk kembali ke kan'an. Nabi yusuf as menghendaki bunyamin tetap tinggal bersamanya. Tetapi, bagaimana itu dapat terlaksana? memohon izin dari kesepuluh saudaranya jelas tidak mungkin. mereka tidak akan mengizinkan nabi yusuf as menahan bunyamin, karena mereka telah berjanji kepada ayah mereka dengan sungguh sungguh untuk menjaga dan membawa kembali bunyamin ke kan'an dengan selamat.

Maka nabi yusuf as mencari jalan lain. Diperintahkannya salah seorang pelayannya untuk memasukkan sebuah piala kerajaan ke dalam kantung gandum milik bunyamin. Ketika saudara saudara  nabi yusuf as itu sudah berangkat pulang, beberapa saat kemudian mereka dipanggil kembali ke istana untuk diperiksa. Alasannya piala kerajaan hilang, dan setiap penduduk harus dipriksa. Ketika ternyata di dalam kantung gandum bunyamin piala itu ditemukan, maka diputuskan bahwa bunyaminlah pencurinya.

Untuk itu, ia harus dipenjarakan di mesir. Maka menangislah kesepuluh saudara nabi yusuf as seraya memohon ampun atas kesalahan saudaranya. Mereka berkata: "Wahai tuan yang mulia, sesungguhnya ayah kami sudah tua. Beliau akan sangat bersedih jika kami kembali tanpa membawa bunyamin. Karenanya, tahanlah saja salah seorang dari kami dan biarkanlah bunyamin pulang ke negeri kan'an". Nabi yusuf as menolak permohonan mereka seraya berkata: "Aku berlindung kepada allah swt dari apa yang engkau katakan. Aku tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Jika demikian, tentulah aku termasuk orang orang yang aniaya".


Baca Juga:
Kisah Nabi Yusuf as Part 1
Kisah Nabi Yusuf as Part 2
Kisah Nabi Yusuf as Part 3
Kisah Nabi Yusuf as Dipenjara Part 2 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

Post a Comment