Khutbah Jumat Pilihan: Bahagia Dengan Membahagiakan Orang Lain

khutbah jumat pilihan, khutbah

Khutbah pertama :

Kaum muslimin yang semoga dirahmati allah swt.
Sebagian orang telah memiliki harta yang banyak, telah diberi kemewahan oleh allah swt, telah dimudahkan rizekinya, namun mereka tidak merasakan kebahagiaan. Sebenarnya allah swt telah menunjukkan banyak cara dan kiat untuk menggapai kebahagiaan, dan telah terbukti bahwa kebahagiaan itu tidak hanya diukur dengan kemewahan, kebahagiaan bukan diukur dengan ketenaran, ada perkara perkara lain yang bisa menjadikan seorang berbahagia.

Kaum muslimin yang dirahmati allah.
Pada kesempatan kali ini kita berbicara tentang orang orang yang berikan rezeki kepada mereka, terutama yang memiliki kelebihan. Bagaimana caranya agar mereka bisa meraih kebahagiaan? rasulullah saw bersabda :

"Manusia yang paling dicintai allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, dan pekerjaan yang paling dicintai allah adalah menggembirakan seorang muslim, atau menjauhkan kesusahan darinya, atau membayarkan hutangnya, atau menghilangkan laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan yang lebih aku cintai dari pada ber'iktikaf di masjid ini (masjid nabawi) selma sebulan" (HR. Thabrani di dalam al-mu'jam al-kabir, no.13646).

Allahhu akbar! Luar biasa, amalan yang tidak kita sangka besarnya, bahkan lebih besar daripada berdiam diri di dalam masjid selama satu bulan untuk beribadah di masjid nabawi. Beliau katakan amalan menemani seorang muslim untuk ia tunaikan kebutuhannya, itu adalah amalan yang besar dan amalan yang agung. Mengapa demikian? Karena menolong lain, menghilangkan rasa laparnya, mengatasi kesulitannya adalah amalan yang sangat dicintai oleh allah swt, dan amalan tersebut akan memberikan rasa kebahagiaan kepada pelakunya.

Ada seorang sahabat yang menemui rasulullah, sahabat ini mengeluhkan kekerasan dan kekakuan dalam hatinya, ia tidak merasakan kebahagiaan. Maka rasulullah saw bersabda: "Jika engkau ingin agar hatimu menjadi lunak, maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim" (HR. Ahmad no. 7576 dan 9018).

Kaum muslimin yang dirahmati allah swt.
Mungkin diantara kita ada yang bertanya, apa hubungannya dengan memberi makan orang miskin? apa hubungannya kebahagiaan dengan mengusap kepala anak yatim? apa hubungan hal ini dengan kelembutan hati dan kebahagiaan?

Ingatlah wahai kaum muslimin, di dalam agama kita ada sebuah prinsip yang agung "Balasan itu sesuai dengan amalan". Jika seorang hamba berusaha menyenangkan hati orang lain, memikirkan kesulitan yang dihadapi orang lain, maka allah swt juga akan menyenangkan hatinya. Oleh karenanya kita dapati sebagian orang berletih-letih, berpayah-payah, pergi ke tempat jauh untuk membantu kaum muslimin, membawakan bantuan, mengumpulkan dana untuk diberikan kepada kaum muslimin, dia tidak pernah merasa keletihan, padahal itu pekerjaan yang sangat berat, mungkin ia tidak mendapatkan upah dunia sepeser pun, akan tetapi mengapa ia bisa begitu betah melakukan itu semua? karena ada kebahagiaan yang ia dapatkan. Allah yang memasukkan kebahagiaan dalam dirinya.

Oleh karenanya manusia yang paling berbahagia di muka bumi ini adalah rasulullh saw. mengapa? karena beliau adalah orang yang paling memikirkan bagaimana caranya membahagiakan orang lain. Allah swt berfriman: "Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang orang mukmin" (QS. at-Taubah).

Rasulullah merasa berat hatinyapenderitaan para sahabatnya, penderitaan para kaum muslimin secara umum, beliau menginginkan keimanan dan keselamatan bagi para sahabatnya dan umat beliau seluruhnya. Ummul mukminin, kahdijah juga pernah memuji sifat suaminya ini, ketika rasulullah saw merasa takut bahwa dirinya terancam saat menerima wahyu pertamanya.

"Janganlah begitu, bergembiralah! Demi allah, allah tidak akan menghinakan mu, selama-lamanya. Demi allah! Sesungguhnya kamu telah menyambung tali persaudaraan, berbicara jujur, memikul beban orang lain, suka membantu orang yang tidak punya, menjamu tamu, dan senantiasa mendukung kebenaran" (HR. Al-Bukhari no.4572 dan muslim no. 231).

Inilah sifat dasar rasulullah saw, bahkan sebelum beliau menerima wahyu, khadijah menyebutkan beberapa sifat suaminya. Yang kesemuanya menunjukkan bahwa beliau selalu berusaha membuat orang lain bahagia, menyambung silatuhrahmi, jujur, memikul beban orang lain, membantu orang tidak punya, memuliakan tamu, dan mendukung kebenaran.

Dalam hadits yang lainnya dikisahkan, ada seorang  budak wanita yang masih kecil menarik tangan rasulullah saw untuk menunaikan suatu keperluannya, rasulullah saw membiarkan budak tersebut membawanya ke tempat yang ia inginkan. Mengapa ini semua beliau lakukan? Karena beliau sangat ingin memasukkan kebahagiaan di hati orang lain.

Karena rasulullah saw adalah orang yang paling ingin membahagiakan orang lain, maka beliau adalah orang yang paling berbahagia.

Khutbah kedua :

Kaum muslimin yang dirahmati allah.
Setelah kita mendengarkan beberapa hadits tentang keutamaan membahagiakan orang lain, membahagiakan orang lain adalah amalan yang paling dicintai allah, dan kita juga mendengarkan contoh praktek langsung dari rasulullah saw, maka bagi kita adalah mengamalkannya. Mencari kebahagiaan dengan membahagiakan orang lain.

Jika anda memiliki rezeki, sumbangkanlah sebagian harta yang anda miliki kepada orang orang miskin, sumbangkan kepada orang orang yang membutuhkan. Masukkan lah kebahagian di hati mereka, maka pasti allah akan memasukkan kebahagiaan di hati anda sekalian. Yakinlah akan hal ini "Balasan itu sesuai dengan amalan". Tidak perlu sampai kita merasa sulit, maka kita bantu mereka dengan harta, tenaga dan pikiran kita.

Yang merasa sulit membahagiaakan saudaranya dengan harta, maka ia bisa bahagiakan saudaranya dengan bantuan tenaga, atau pemikiran. Sehingga saudara kita mendapatkan ide solusi dari masalah yang ia hadapi.

Bagaimana mungkin allah akan membiarkan orang orang yang sibuk berpikir agar orang lain bahagia, merasakan kesedihan, kegalauan dihatinya, tidak mungkin! yakinlah bahwa allah akan membahagiaakan orang yang ingin membahagiaakan orang lain, dan lakukanlah amalan yang mulia ini dengan keikhlasan mengharap pahala dan ridha allah swt.

Mudah mudahan allah swt menjadikan kita orang orang yang senantiasa membantu saudara saudara kita, memasukkan kebahagiaan di hati hati mereka, sehingga allah memberikan kebahagiaan kepada kita di dunia maupun di akhirat kelak.

Allahhumma amin.


Baca Juga :
Khutbah Jumat Pilihan: Bahagia Dengan Membahagiakan Orang Lain Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown
all about eka karlina said...

Amien ya rabbalalamin

Unknown said...

amin yaa rabbal'alamin :)

Post a Comment