Cerita Nabi Muhammad Saw Part 2

cerita nabi muhammad saw, muhammad saw

Nabi Muhammad Meperoleh Gelar "Al-Amin"
Ketika Nabi Muhammad saw berusia 35 tahun, di mekkah terjadi bencana banjir sehingga merusakkan sebagian dinding ka'bah. Setelah usai bencana, kaum quraisy beramai ramai memperbaiki dinding ka'bah yang runtuh itu. Pada saat pekerjaan telah selesai, dan tinggal Hajar aswad (batu hitam) yang mesti dikembalikan ditempatnya semula, terjadilah perselisihan di antara mereka.

Masing masing suku ingin memperoleh kehormatan dengan meletakkan hajar aswad itu ditempatnya. Hampir saja terjadi pertumpahan darah di antara mereka. Tetapi tiba tiba salah seorang berkata: "Wahai kaumku, jangnlah kalian saling bermusuhan karena ini, sebaiknya kita tunggu aja besok pagi, siapa yang pertama kali datang kepintu masjid ini, dialah yang berhak mengambil keputusan.

Pagi pagi keesokan harinya, kaum quraisy mendapati bahwa orang yang pertama kali masuk kepiintu masjid adalah nabi muhammad saw. Maka besoraklah mereka menyambutnya, karena mereka yakin akan kejujuran pemuda muhammad. Jadilah nabi muhammad saw sebagai hakim yang memutuskan perkara hajar aswad itu.

Nabi muhammad saw kemudian menggelarkan kain sorban nya di atas tanah dan meletakkan hajar aswad di atasnya. Lalu, kepada masing masing kepala suku, beliau memerintahkan untuk memegang tiap tiap ujung kain itu dan mengangkatnya. Sampai di atas, beliau lalu mengangkat batu suci dengan tangannya sendiri, dan meletakkannya di tempat semula. Dengan cara itu, seluruh kaum quraisy merasa puas, dan berseru: "Kami rela atas keputusan yang dibuat oleh orang yang dipercaya ini!". Sejak saat iitu nabi muhammad saw mendapat gelar "Al-Amin" artinya "Dipercaya".

Diangkat Jadi Rasul
Selama hidup bersama siti khadijah, nabi muhammad saw merasa bahagia dan tentram. Meskipun kaya raya, siti khadijah tidak pernah menampakkan keangkuhan di hadapan suaminya itu, bahkan ia amat merendahkan hatinya.

Nabi muhammad saw sering kali pergi ber-Tahannuts (menyendiri dan beribadah) di Gua Hira, kira kira 10 km jaraknya dari kota mekkah. Beliau biasa berdiam diri di gua itu selama beberapa hari, kemudian pulang kembali setelahnya.

Suatu ketika, saat beliau sedang berdiam di gua hira, tiba tiba datang malaikat jibril melingkupinya seraya berkata: "Bacalah!". Nabi muhammad menjawab sambil bergetar: "Aku tidak bisa membaca", Jibril berkata lagi: "Bacalah!", Kembali nabi muhammad menjawab: "Aku tidak bisa membaca", untuk ketiga kalinya jibril berkata lagi: "Bacalah!", Dan lagi lagi Nabi muhammad saw menjawab: "Aku tidak bisa membaca".

Maka, berkatalah jibril kemudian, seperti yang disebutkan oleh al-qur'an: "Bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmulah yang paling pemurah, yang mengajari (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya" (QS. Al-Alaq: 1-5).

Setelah itu jibril menghilang. Nabi muhammad saw merasa amat ketakutan. Beliau segera meninggalkan gua itu dan kembali pulang sambil bergetar badannya. Sampai dirumah, dia berkata kepada istrinya: "Selimuti aku, selimuti aku, selimuti aku". Khadijah yang prihatin atas keadaan suaminya itu segera menidurkan nabi muhammad saw dan menyelimutinya seraya menenangkan hatinya.

Setelah beristirahat beberapa saat, Nabi muhammad saw lalu menceritakan kejadian yang dialaminya itu kepada istrinya. Mendengar cerita suaminya, siti khadijah kemudian berkata: "Wahai muhammad, tenangkanlah hatimu. Sesungguhnya allah tidak akan menyianyiakanmu, sebab engkau adalah orang yang suka menolong, jujur, dan senantiasa menyambung tali persaudaraan".

Siti khadijah kemudian membawa nabi muhammad saw kepada sepupunya yang bernama waraqah bin naufal, seorang ahli kitab yang banyak mempelajari taurat dan injil. Mendengar kisah nabi  muhammad saw, waraqah kemudian berkata: "Sesungguhnya suamimu ini adalah calon nabi dan rasul allah. Telah datang kepadanya malaikat jibril yang juga pernah datang kepada nabi musa dan isa".

Dakwah Islam Dimulai
Beberapa lama setelah turunnya wahyu yang pertama, malaikat jibril datang lagi kepada Nabi Muhammad saw dengan membawa wahyu dari allah swt, yaitu: "Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) tuhanmu, bersabarlah" (QS. Al-Mudatsir: 1-7).

Maka mulailah nabi muhammad saw menyerukan islam secara diam diam, kepada kaum kerabatnya lebih dahulu. Seruan islam itu diterima pertama kali oleh istrinya sendiri, siti khadijah binti khuwailid. Kemudian diikuti oleh saudara sepupunya yang masih sangat muda, anak abu thalib, bernama ali. Kemudian oleh Abu bakar, dan disusul oleh Zaid bin Tsabit.

Setelah itu beberapa orang lagi masuk islam, hingga mencapai empat puluh orang setelah 3 tahun beliau berdakwah. Lalu turunlah wahyu allah swt, seperti yang disebutkan di dalam al-qur'an: "Maka sampaikanlah olehmu secara terang terangan segala yang diperintahkan kepadamu, dan berpalinglah dari orang orang musyrik" (QS. Al-Hijr: 94).

Dengan turunnya friman allah itu, Nabi muhammad saw mulai menyerukan agama isllam di tengah tengah kaum quraisy, dengan membacakan kepada mereka beberapa ayat allah serta menganjurkan kepada mereka agar meninggalkan penyembahan kepada berhal berhala. Di dalam usahanya itu, beberapa orang di antara kaum quraisy mulai tertarik kepada ajakannya dan kemudian memeluk islam. Teteapi, tidak sedikit di antara mereka yang menentang beliau, bahkan mengancam dengan siksaan yang pedih. Beberapa di antara pemeluk islam, diantaranya ammar bin yasir sekeluarga dan bilal bin rabah, bahkan telah disiksa dengan kejam.

Hijrah Ke Madinah
Karena siksaan kaum quraisy terhadap  orang orang islam di mekkah semakin keras, maka berhijrah lah Nabi muhammad saw dan para pengikutnya ke madinah. Ketika itu, usia beliau telah mencapai 53 tahun. Di kota madinah nabi muhammad saw dapat leluasa menyiarkan islam, sehingga semakin hari semakin bertambah banyak pengikutnya. Di kota madinah, rasulullah kemudian mempersaudara penduduknya dengan kaum muslim yang datang dari mekkah. Orang orang madinah kemudian disebut dengan kaum anshar, dan orang orang pendatang dari mekkah disebut sebagai kaum muhajirin.

Penaklukan Kota Mekkah
Setelah islam menjadi besar di kota madinah, rasulullah saw bersama sahabat sahabat dan seluruh pengikutnya kembali ke kota mekkah, dan merebut kembali kota itu dari tangan kaum quraisy. Kedatangan kaum muslimin di mekkah itu bertepatan dengan tanggal 10 ramadhan tahun 9 hijriah. Ketika itu, turunlah firman allah swt kepada nabi muhammad saw sebagaimana disebutkan di dalam al-qur'an :

"Apabila telah datang pertolongan allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk ke dalam agama allah secara berbondong bondong, maka bertasbihlah dengan memuji tuhanmu dan mohonlah ampun kepadanya. Sesungguhnya dia adalah maha menerima tobat" (QS. An-Nashr: 1-3).

Kemudian Nabi muhammad saw, bersama para pengikutnya menghancurkan berhala berhala yang ada di seputar ka'bah, sebagaimana firman allah: "Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap" (QS. Al-Isra': 81).

Dua tahun setelah penaklukan mekkah, nabi muhammad saw beserta kaum muslimin melaksanakan ibadah haji, yang disebut haji wada' (Haji perpisahan), karena setelah itu beliau meninggalkan umatnya untuk selama lamanya. Di dalam kesempatan terakhir itu, rasulullah saw mengucapkan pidato yang amat bernilai di hadapan seluruh kaum muslimin di padang arafah. Pada saat itu, turunlah wahyu allah yang terakhir, yang berbunyi: "Pada hari ini telah kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah kucukupkan kepadamu nikmatku, dan telah kurelakan islam menjadi agamamu" (QS. Al-Maidah: 3).

Nabi Muhammad Saw Wafat
Dengan penuh rasa syukur, nabi muhammad saw mengakhiri tugasnya sebagai seorang rasul, dengan mengislamkan seluruh penduduk mekkah, madinah, dan daerah daerah lain di seputar jazirah arabia. Setelah menderita sakit selama beberapa hari, pada tanggal 12 Rabi'ul awwal tahun ke-11 hijriyah, beliau berpulang ke rahmatulah dalam usia 63 tahun. Nabi muhammad saw di makamkan di kota madinah. Sebelumnya, beliau sempat berpesan kepada keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh kaum muslimin dengan sabda nya yang termansyur :

"Telah kutinggalkan untuk kalian dua perkara yang apabila kalian berpegang teguh kepadanya, niscaya tidak akan tersesat untuk selama lamanya, yakni: Kitabullah (Al-qur'an) dan sunnah rasulnya."


Baca Juga :
Cerita Nabi Muhammad Saw Part 2 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

Post a Comment