Khutbah pertama :
Maasyiral Muslimin rahimakumullah!
Tiada kata yang paling pantas kita senandungkan pada hari yang berbahagia ini melainkan kata kata syukur kepada allah subhanallah wa ta'ala yang telah mencurahkan kenikmatan kepada kita sehingga kita berkumpul dalam majelis ini. Kita realisasikan rasa syukur kita dengan melakukan perintahnya dan menjahui larangan larangannya.
Kemudian tidak lupa kami wasiatkan kepada diri kami pribadi dan kepada jamaah semuanya, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena keimanan dan ketaqwaan merupakan sebaik baiknya bekal menuju akhirat nanti.
Kehidupan seseorang di dunia ini dimulai dengan di;ahirkanny seseorang dari rahim ibunya. Kemudian setelah ia hidup beberapa lama, iapun akan menemui sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari, kenyataan sebuah kematian yang akan menjemputnya.
Allah swt berfirman, artinya: "Tiap tiap jiwa akan merasakan kematian dan sesungguhnya pada hari kiamatlah akan disempurnakan pahalamu, barang siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka ia sungguh ia telah beruntung dan kehidupan dunia hanyalah kehidupan yang memperdayakan" (QS. Ali-Imran: 185).
Ayat diatas adalah merupakan ayat yang agunf yang apabila dibaca mata menjadi berkaca kaca. Apabila di dengar oleh hati maka ia menjadi bergetar. Dan apabila didengar oleh seseorang yang lalai maka akan membuat ia ingat bahwa dirinya pasti akan menemui kematian.
Memang perjalanan menuju akhirat merupakan suatu perjalanan yang panjang. SUatu perjalanan yang banyak aral dan cobaan, yang dalam menempuhnya kita memerlukan perjuangan dan mengorbankan yang tidak sedikit. Yaitu suatu perjalanan yang menentukan apakah kita termasuk penduduk surga atau nereka.
Perjalanan itu adalah kematian yang akan menjemput kita, yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan kita dengan alam akhirat. Karena keagungan perjalanan ini, Rasulullah telah bersabda: "Andai saja engkau mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya engkau akan sedikit tertawa dan banyak menangis" (Muttafaqun 'alaih).
Maksudnya apabila kita tahu hakikat kematian dan keadaan alam akhirat serta kejadian kejadian di dalamnya niscaya kita akan ingat bahwa setelah kehidupan ini akan ada kehidupan lain yang lebih abadi.
Allah swt berfirman, artinya: "dan kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal" (QS. Al 'Ala: 17). Akan tetapi kadang kita lupa akan perjalanan itu dan lebih memilih kehidupan dunia yang tidak ada nilainya di sisi allah swt.
Jama'ah jumat yang berbahagia!
Marilah kita siapkan bekal sebanyak banyaknya untuk menyempurnakan perjalanan itu, yaitu dengan melakukan ketaatan ketaatan kepada allah swt. Dan marilah kita perbanyak taubat dari segala dosa dosa yang telah kita lakukan. Seorang penyiar berkata: "Lakukanlah bagimu taubat yang penuh pengharapan. Sebelum kematian dan sebelum dikuncinya lisan. Cepatlah bertaubat sebelum jiwa tertutup. Taubat itu sempurna bagi pelaku kebajikan.
Allah swt berfiman, artinya: "Hai orang orang yang beriman, bertaubatlah kepada allah dengan taubat yang semurni murninya" (QS. At-Tahrim: 8). Ingartlah wahai saudara. Dikala kita merasakan pedihnya kematian maka rasulullah sebagai makhluk yang paling dicintai oleh allah swt telah bersabda: "Tiada sesembahan yang haq melainkan allah, sesungguhnya di dalam kematian terdapat rasa sakit" (HR. Bukhari).
Ingatlah di kala nyawa kita dicabut oleh malaikat maut. Nafas kita tersengal, mulut kita dikunci, anggota badan kita lemah, pintu taubat telah tertutup bagi kita. DI sekitar kita terdengar tangisan dan rintihan handai taulan yang kita tinggalkan, pada saat itu tidak ada yang bisa menghindarkan kita dari sakaratul maut. Tiada daya dan usaha yang bisa menyelamatkan kita dari kematian.
Allah swt berfirman, artinya: "Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya" (QS. Qaaf: 19). Allah juga berfirman, artinya: "Dimana saja kamu berada, kematian akan mendaparkanmu, kendatipun kamu berada di benteng yang kuat" (QS. An-Nisa': 78).
Jama'ah jumat rahimakumullah!
Cukuplah kematian sebagai nasihat, cukuplah kematian menjadikan hati bersedih, cukuplah kematian menjadikan air mata berlinang. Perpisahan dengan saudara tercinta. Penghalang segala kenikmatan dan memutus segala cita cita. Marilah kita tanyakan kepada diri sendiri, kapan kita akan mati? Dimana kita akan mati? Demi allah hanya allah swt yang mengetahui jawabannya, oleh karenanya marilah kita selalu bertaubat kepada allah dan jangan kita menunda nunda dengan kata nanti, nanti dan nanti.
Allah swt berfirman,artinya: "Sesungguhnya taubat di sisi allah hanyalah taubat bagi orang orang yang mengerjakan kejelekan lantaran kejahilannya, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima taubatnya, dan allah maha mengetahui lagi maha bijaksanan. Dan tidaklah taubat itu diterima allah dari orang orang yang mengerjakan kejeleakan yang hingga apabila datang kematian kepada seseorang di antara mereka, mereka berkata; "Sesungguhnya aku bertaubat sekarng" (QS. An-Nisa': 17-18).
Sidang jumat yang berbahagia!
Marilah kita tanyakan kepada diri kita. Apa yang menjadikan diri kita terpedaya dengan kehidupan dunia, padahal kita tahu akan meninggalkannya. Perlu kita ingat bahwa harta dan kekayaan dunia yang kita miliki tidak akan bisa kita bawa untuk menemui allah swt. Hanya amal shalih lah yang akan kita bawa nanti di kala kita menemui allah swt. Maka marilah kita tingkatkan amalan shalih kita sebagai bekal nanti menuju akhirat yang abadi.
Khutbah kedua :
Marilah kita mencoba merenungi sisa sisa umur kita, muhasabah pada diri kita masing masing. Tentang masa muda kita, untuk apa kita pergunakan. Apakah untuk melaksanakan taat kepada allah ataukah hanya bermain main saja?
Tentang harta kita, dari mana kita memperoleh, halalkah ia atau haram? Dan untuk apa kita belanjakan, Apakah untuk bersedekah ataukah hanya untuk berfoya foya? Dan terus kita muhasabah terhadap diri kita dari hari hari yang telah kita lalui.
Perlu kita ingat, umur kita semakin berkurang. Kematian pasti akan menjemput kita. Dosa terus bertambah. Lakukanlah taubat sebelum ajal menjemput kita. Waktu yang telah berlalu tidak akan kembali lagi.. Semoga kita menjadi umat yang bertanggung jawab dalam menjalani hidup di dunia ini!
Baca Juga :
Post a Comment