Kisah Nabi Yusuf as Part 1

kisah nabi yusuf as, nabi yusuf as

Nabi yusuf as anak nabi ya'qub as dari keturunan nabi ibrahim as. Beliau sejak kecil amat dicintai oleh ayahnya melebihi saudara saudaranya yang lain. Karena itulah saudara saudaranya merasa iri kepada nabi yusuf as. Memang, nabi yusuf as memiliki keistimewaan dibandingkan dengan saudara saudaranya yang lain. Beliau berbudi pekerti amat baik dan rupawan.

Pada suatu ketika, nabi yusuf as menghadap ayahnya, nabi ya'qub as, dan menceritakan tentang mimpi yang ia alami pada malam harinya. Di dalam Al-qur'an allah swt menceritakan tentang ini dengan firmannya:

"(ingatlah) ketika yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, semuanya bersujud padaku". Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu kepada saudara saudaramu, karena mereka akan membuat makar (untuk membinasakanmu). Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi manusia". (QS. Yusuf: 4-5).

Nabi ya'qub as memang menaruh rasa sayang yang berlebih kepada yusuf dan bunyamin, dua anaknya yang lahir dari istrinya yang bernama Rahil. Bunyamin adalah anak bungsu yang ditinggalkan ibunya sesaat setelah lahir. Itulah sebabnya, nabi ya'qub as memberikan kasih sayang besar terhadapnya. Akan halnya yusuf, setelah menceritakan mimpiya kepada ayahnya, bertambahlah kecintaan nabi ya'qub as kepadanya. Tetapi, semua itu membuat saudara saudaranya mereka semakin menaruh kedengkian dan kebencian yang membara.

Musyawarah Dalam Kejahatan
Suatu ketika, saudar saudara nabi yusuf as berkumpul semua, kecuali bunyamin. Mereka membicarakan tentang tindakan ayah mereka, nabi ya'qub as. Yang membedakan kasih sayangnya di antara anak anaknya. Dalam anggapan mereka, nabi ya'qub telah bertindak tidak adil. Permusyawaratan mereka menghasilkan keputusan, bahwa yusuf harus dilenyapkan dari rumah bapaknya, agar bapaknya mengalihkan perhatiannya kepada mereka. Yusuf bukan hendak dibunuh, melainkan dibuang saja ke tempat yang jauh.

Maka, datanglah saudara saudara yusuf kepada bapaknya untuk meminta izin hendak membawa yusuf pergi bermain kesuatu tempat. Pada mulanya, nabi ya'qub tidak mengizinkan permohonan mereka. Tetapi, dengan bujukan dan desakan mereka serta janji untuk benar benar menjaga yusuf selama di perjalanan, akhirnya bapaknya mengizinkan juga. Di dalam al-qur'an allah swt menerangkan dengan firmannya:

"Mereka berkata: "Wahai ayah kami, apa sebabnya engkau tidak mempercayai kami terhadap yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang orang mengingini kebaikan baginya. Biarkanlah dia pergi bersama kami esok pagi, agar dia (dapat) bersenang senang dan dapat bermain main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya". Berkata ya'qub: "Sesungguhnya kepergian kamu bersama yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau kalau dia dimakan srigala, sedang kamu lengah darinya". mereka berkata: "Jika ia benar benar dimakan srigala, sedang kami golongan yang kuat, sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang orang yang merugi" (QS. Yusuf: 11-14).

Kemudian mereka membawa yusuf as pergi ke suatu tempat yang jauh. mereka telah sepakat untuk memasukkan yusuf as ke kedalam sebuah sumur. Dan rencana itu akhirnya mereka laksanakan juga. Lalu mereka semua pulang ke rumah bapaknya sambil pura pura menangis. Mereka berkata: "Hai bapak kami, sesungguhnya nya kami datang membawa berita duka tentang yusuf. Yakni, ketika kami sedang bermain dengannya disuatu tempat, tiba tiba datang seekor srigala dan langsung menerkam yusuf. Barangkali engkau tidak percaya, meskipun kami telah berkata sbenarnya". Di dalam al-qur'an allah berfirman:

"Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis. Mereka berkata: "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba lomba dan kami tinggalkan yusuf didekat barang barang kami, lalu dia dimakan srigala, dan kamu sekali kalli tidak percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang orang yang benar". Mereka datang membawa baju gamis yusuf yang berlumuran darah palsu. Ya'qub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan yang buruk itu, maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku. Dan allah sajalah yang dimohon pertolongannya terhadap apa yang kamu ceritakan" (QS Yusuf: 16-18).

Di dalam sumur di pinggir hutan, nabi yusuf as tidak celaka, karena sumur itu ternyata tidak berair dalam. Ketika datang musafir yang hendak mengambil air dari sumur itu, nabi yusuf yang masih kecil itu menggantung kepada tali timbanya, maka naiklah ia ke atas. Sang musafir terkejut bukan main, tapi segera ia mengamati nabi yusuf seraya berkata: "Aduhai, alangkah gembiranya kita memperoleh anak yang rupawan ini".

Kebetulan musafir itu seorang pedagang, maka nabi yusuf dibawanya ke negeri mesir, kemudian dijual kepada pembesar disana. Pembesar negeri mesir amat gembira memperoleh seorang anak yang rupawan seperti yusuf, karena dia sendiri kebetulan tidak mempunyai seorang anakpun. Maka nabi yusuf diambil sebagai anak angkatnya, dipelihara dengan baik sebagaimana anak kandungnya. Dalam hal itu, istri pembesar itulah yang merawat nabi yusuf dan melayani segala keperluannya Siti zulaiha ibu angkat nabi yusuf as, amat menyayangi anak angkatnya itu.


Kasih Sayang Menjadi Cinta Birahi

Setelah yusuf menjadi dewasa, tampaklah wajahnya yang tampan, gagah, dan sangat menarik hati setiap orang yang melihatnya. Siti zulaihah yang semula menjadi ibu angkat nabi yusuf as, lambat laun menaruh cinta kepadanya. Sampai pada waktu tertentu, rasa cinta itu tidak dapat dibendungnya lagi.

Pada suatu hari, siti zulaiha membujuk nabi yusuf as agar mau bersama dia. Dimasukinya kamar yusuf dan dikuncinya pintunya. Melihat keadaan itu, nabi yusuf as berpaling darinya. Siti zulaiha tampaknya sudah tergoda oleh nafsunya, maka dia paksa nabi yusuf untuk memenuhi keinginannya. Maka, dengan ketakutan, nabi yusuf segera berlari membuka pintu kamar hendak keluar. Tapi malang, siti zulaihah berhasil menarik baju belakang nabi yusuf as dan koyaklak baju itu, persis di depan pintu. Tepat pada waktu itu, suami siti zulaihah datang dari tempat pekerjaannya dan menuju kamar yusuf.

Melihat kejadian itu, terperanjatlah sang suami, dan juga siti zulaihah sendiri. Karena cemas dan takut kepada suaminya, siti zulaihah segera mendahului berkata kepada suaminya: "Bagaimana balasan kepada orang yang akan berbuat jahat kepada istrimu?" Sang pembesar berkata: "Ia harus segera dimasukkan ke dalam penjara dan disiksa yang pedih". Tetapi, nabi yusuf as segera berkata membela diri: "Sesungguhnya dialah yang membujuk aku". Maka terjadilah perdebatan antara ketiganya.

Tetapi dengan izin allah swt, seseorang bayi dari keluarga siti zulaihah yang berada di ayunan dekat tempat itu tiba tiba berkata, memberikan jalan keluar dalam penyelesaian masalah itu. Di dalam al-qura'n allah swt  berfirman tentang itu:

"Yusuf  berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku". Maka seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju gamisnya koyak dimuka, maka wanita itu benar dan yusuf termasuk orang orang yang dusta. Dan jika baju gamisnya koyak dibelakang, maka wanita itulah yang dusta dan yusuf termasuk orang orang yang benar" (QS. Yusuf: 26-27).

Ketika ternyata dibuktikan bahwa baju nabi yusuf koyak dibelakang. Maka sadarlah siti zulaihah akan kesalahannya, dan suaminya yang bijaksana itu memaafkannya. Tetapi, diluar istana, berita itu ternyata menjadi bahan perbincangan penduduk, terutama dikalangan kaum wanita kawan kawan siti zulaihah sendiri. Tersebarlah berita bahwa siti zulaihah, istri pembesar mesir, telah jatuh cinta kepada anak angkatnya sendiri. Siti zulaihah maklum akan hal itu, dan dia segera mencari akal untuk mempermalukan kaum wanita yang memperolok olonya itu.

Maka diundanglah seluruh wanita mesir dalam acara pesta bersama. setelah seluruhnya hadir, diberinyalah mereka masing masing sebilah piasu dan buah buahan sebagai jamuannya. Ketika wanita wanita itu mulai memotong buah buah yang disediakan, siti zulaihah memerintahkan nabi yusuf untuk keluar ke ruangan pesta itu. Maka tampaklah ketampanan nabi yusuf as dan tercenganglah wanita wanita yang ada di tempat itu. Beberapa di antara mereka berucap keheranan: "Masya allah, barangkali malaikat, bukan manusia!".

Karena terpesona memandangi ketampanan nabi yusuf as, tamu tamu wanita ittu terlena dan tanpa sadar mereka menyayat jari jari mereka sendiri dengan pisau yang ada di tangan masing masing. di dalam al-qur'an diceritakan:

"Maka tatkala wanita itu mendengar cercaan mereka, diundanglah wnita wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk dan diberinya mereka masing masing sebilah pisau, kemudian dia berkata (kepada yusuf): "Keluarlah kepada mereka!" Maka tatkala wanita wanita itu melihatnya, mereka kagum kepadanya dan mereka melukai jari tangan mereka seraya berkata: "Maha sempurna allah, ini bukanlah manusia, sesungguhnya ini tiada lain hanyalah malaikat yang mulia" (QS Yusuf: 311).

Melihat itu siti zulaihah merasa puas dan berkata kepada wanita wanita itu, sebagaimana yang disebutkan di dalam al-quran: "Wanita itu (siti zulaihah) berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku karena tertarik kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya kepadaku, akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia termasuk golongan orang orang yang hina" (QS. Yusuf: 32).


Baca Juga :
Kisah Nabi Yusuf as Part 2
Kisah Nabi Yusuf as Part 3
Mengingat kematian
Kisah Nabi Yusuf as Part 1 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

Post a Comment