Cerita Kisah Nabi Nuh dan Hikmahnya

Image result for nabi nuh

Nabi Nuh as adalah keturunan yang kesepuluh dari nabi adam as, beliau diutus menjadi nabi dan rasul allah di negeri armenia. Sejak usia empat puluh tahun, tak henti-hentinya nabi idris menyeru kepada kaumnya agar menyembah hanya kepada allah swt dan melarang mereka mempersekutukannya. Tetapi sebagian manusia ketika itu tidak menghiraukan seruan itu, bahkan mereka menentang ajakan nabi nuh itu. Sampai berusia 950 tahun, nabi nuh a.s, tetap dalam usahanya mengembangkan syiar allah, selama itu sangat sedikit yang mau mengikuti ajakan beliau.

Di dalam al-Qur'an dinyatakan : "dan sesungguhnya kami telah mengutus nuh kepada kaumnya seraya berkata: "sesungguhnya aku seorang yang memberi peringatan yang tegas kepada kalian, agar kalian tidak menyembah selain allah. Sesungguhnya aku takut kalian akan ditimpa azab pada hari yang sangat menyedihkan". Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kamunya: "kami tidak melihat kamu melainkan sebagai seorang manusia biasa seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu melainkan orang-orang yang hina-hina di antara kami,, yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki suatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu sekalian adalah orang-orang yang dusta". Berkata Nuh a.s: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari tuhanku, dan diberinya aku rahmat dari sisinya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apakah akan kami paksakan kamu menerimanya, padahal kamu tidak menyukainya?" Kemudian nuh a.s berkata: "Hai kaumku, aku tidak meminta harta benda dari kamu sebagai upah bagi seruanku. Upahku hanyalah dari allah, dam aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhya mereka akan bertemu dengan tuhannya, tetapi aku menendangmu sebagai kaum yang tidak menegtahui". lalu Nuh a.s berkata lagi: "Hai kaumku, siapakah yang akan menolongku dari azab allah jika aku mengusir mereka? maka tidakkah kamu mengambil pelajaran? aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa aku mempunyai gudang-gudang rizki dan kekayaan dari allah, dan aku tidak mengetahui yang gaib, dan tidak pula aku mengatakan, bahwa aku sesungguhnya dalah malaikat, dan tidak juga aku mengatakan kepada orang-orang yang di pandang hina oleh penglihatan mu, bahwa sekali-kali allah tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka. Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka, sesungguhnya aku, kalau begitu, benar-benar orang orang yang zalim". Mereka berkata: "Hai telah memperpanjangkan bantahan mu terhadap kami. Maka datangkanlah kami azab yang kamu ancamkan itu, jika kamu termasuk orang-orang yang benar!" (Hud: 25-32).

Akhirnya datanglah perintah allah kepada nabi nuh as untuk membuat perahu besar (bahtera). Maka, bersama para pengikutnya, nabi nuh a.s mengerjakan pembuatan bahtera itu. Tarkala kaum nabi nuh a.s mengetahui hal itu, maka keluarlah bermacam-macam cemooh dan penghinaan. Namun segala ejekan dan penghinaan itu di sambut oleh nabi nuh a.s dengan tenang dan sabar. Seraya berkata: "Sesungguhny kamu kini mengejek dan menghina aku, tetapi kelak engkau akan merasakan akibat kekafiranmu."

Tak lama kemudian, selesailah pembuatan bahtera itu. Dengan demikian, isyarat janji allah mulai tampak, hujan dan topan tercurah kebumi dengan tak henti-hentinya, bersamaan dengan itu, mata air bersemburan dari bawah tanah. Peristiwa itu terjadi berhari-hari, sehingga air yang tergenang di permukaan tanah semakin meninggi. Lama kelamaan, bumi pun menjadi lautan yang besar.

Tentang ini, diceritakan oleh allah swt di dalam al-Qur'an dengan firmannya: "Hingga apabila perintah kami datang dan dapur (tanur) telah memancarkan air, kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina) dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya, dan muatkanlah pula orang-orang yang beriman". Dan tidak beriman bersama dengan nuh a.s itu kecuali sedikit (Hud: 40).

Banjir besar itu pun terjadi, dan bahtera nabi nuh as terapung-apung di atasnya. Beliau bersama para pengikutnya selamat, sedangkan yang lainnya habis tenggelam dan ditelan oleh banjir dhsyat itu. Anak kandung nabi nuh as termasuk di antara mereka yang tenggelam. Di dalam bahtera itu dinaikkan pula berjenis-jenis binatang, seperti burung, gajah, dan biri biri, masing-masing sepasang, dimasukkan pula sejumlah makanan, minuman dan pakaian sebagai pembekalan.

Sebenarnya sejak tanda tanda banjir akan meninggi, nabi nuh as mencoba membujuk anaknya untuk ikut bersama beliau di atas bahtera. Tetapi karena kesombongannya, anak itu menolak nya. Tentang hal ini, allah swt telah berfirman : 

"Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung, dan nuh memanggil anaknya, sedangkan itu berada di tempat yang jauh terpencil: "hai anakku, naiklah ke dalam bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang kafir". Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab selain allah yang maha penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya, maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan (Hud: 42-43).

Begitulah. Janji allah akhirnya tiba, siapapun yang mendurhakainya, pasti ditimpa azab, meskipun ia anak dari rasul. Allah swt telah berfirman tentang anak kandung nabi nuh as yang enggan mengikuti ajakan bapaknya: "Dan nuh berseru kepada allah seraya berkata: "YA tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji mu itulah yang benar. Dan engkau adalah hakim yang paling adil". Allah berkata: "Hai nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu, sesungguhnya perbuatannya termasuk perbuatan yang tidak baik. Karenya, janganlah kamu memohon kepadaku sesuatu yang tidak kamu ketahui hakikatnya. Sesungguhnya aku memperingatkan kepadamu supaya kamu berkata: "Ya tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari memohon sesuatu yang tidak aku ketahui hakikatnya, dan sekiranya engkau tidak memberi ampun kepadaku dan tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan trmasuk orang-orang yang merugi" (Hud: 45-47).

Setelah semua orang kafir tenggelam dan nanti di landa air bah yang dahsyat, barulah air mulai surut atas kehendak allah swt, yang telah difirmankan: "Dan difirmankan: "Hai bumi, telanlah airmu, dan hai langit,berhentilah!" Maka air pun disurutkan, perintahpun diselesaikan, dan bahtera itu berlabuh di atas bukit judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim" ( Hud:44).

Demikianlah riwayat nabi nuh as dan umatnyan yang diterangkan di dalam al-Qur'an oleh allah swt, agar dapat diketahui oleh seluruh manusia pada generasi setelahnya. da dapat dijadikan i'tibar, yakni pembelajaran, agar tidak mendurhakai allah swt. Nabi nuh as diutus oleh allah swt kepada kaumnya dan hidup bersama mereka selama 950 tahun. Beliau adalah seorang nabi yang sering menangis, karena senantiasa kaum kaumnya yang sangat mendurhakai allah swt, sekian lama beliau menyerukan dakwah, namun hanya sedikit sekali dari kaumnya yang mau mengikutinya.

Kesimpulan dan Hikmah Kisah Nabi Nuh a.s :

  1. Nabi Nuh a.s adalah seorang utusan allah yang tidak pernah bosan menyeru kepada kaumnya, meskipun sedikit sekali di antara mereka yang mau beriman kepada allah swt.
  2. jika manusia telah berlebihan dalam keduharkaannya kepada allah, maka bukan tidak mungkin azab didatngkan di dunia ini juga.
  3. Tidaklah termasuk keluarga, orang-orang yang berlebihan keyakinan keagamaannya, meskipun darah dagingnya sendiri.
  4. Bantuan allah tetap kepada orang-orang yang beriman.


Cerita Kisah Nabi Nuh dan Hikmahnya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown
Unknown said...

mantab gan, saya suka dengan ceritanya... terus berkarya dengan tulisan yang indah ya gan...

Post a Comment