Kerusakan yang pertama: Merayakan Valentine Berarti Meniru niru Orang Kafir
Agama islam telah melarang kita meniru niru orang kafir. Larangan ini terdapat dalam berbagai ayat, juga dapat ditemukan dari beberapa sabda rasulullah saw dan hal ini juga merupakan kesepakatan para ulama'. Inilah yang diebutkan syaikhul islam ibnu taimiyah dalam kitab beliau iqtidho' Ash shiroth al-mustaqim.
Rasulullah saw memerintahkan agar kita menyelisihi orang yahudi dan nasrani, Beliau bersabda: "Sesungguhnya orang yahudi dan nasrani tidak mau merubah uban, maka selisihlah mereka" (HR. Bukhari, no.3462 dan muslim no.2103) hadits ini menunjukkan kepada kita agar menyelisihi orang yahudi dan nasrani secara umum dan diantara bentuk menyelisihi mereka adalah dalam masalah uban. (iqtidho' 1/185).
Dalam hadits lain, rasulullah menjelaskan secara umum supaya kita tidak meniru niru orang kafir, beliau bersabda: "Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian mereka" (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Telah jelas di muka bahwa hari valentine adalah perayaan paganisme, lalu di adopsi menjadi ritual agama nasrani. Merayakannya berarti meniru niru kaum kafir.
Kerusakan yang kedua: Menghadiri Perayaan Orang Kafir Bukan Ciri Orang Beriman
Allah swt sendiri telah mencirikan sifat orang orang yang beriman. Mereka adalah orang orang yang tidak menghadiri ritual atau perayaan orang orang musyrik dan ini berarti tidak boleh umat islam merayakan perayaan agama lain semacam hari valentine. Semoga ayat berikut bisa menjadi renungan buat kita semua.
Allah swt telah berfirman: "Dan orang orang yang tidak menyaksikan perbuatan zur, dan apabila mereka bertemu dengan (orang orang) yang mengerjakan perbuatan prabuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui saja dengan menjaga kehormatan dirinya" (QS. Al-Furqon:).
Ibnu jauzy dalam zaadul masir mengatakan bahwa ada 8 pendapat mengenai makna kalimat "tidak menyaksikan perbuatan zur", pendapat yang ada ini tidaklah saling bertentangan karena pendapat pendapat tersebut hanya menyampaikan macam macam perbuatan zur. Di antara pendapat yang ada mengatakan bahwa "tidak menyaksikan perbuatan zur" adalah tidak menghadiri perayaan perayaan orang musyrik. Inilah yang dikatakan oleh ar-robi' bin anas.
Jadi ayat di atas adalah pujian untuk orang yang tidak menghadiri perayaan orang musyrik. jika tidak menghadiri perayaan tersebut adalah suatu hal yang terpuji, maka ini berarti melakukan perayaan tersebut adalah perbuatan yang sangat tercela dan termasuk dosa besar, merayakan valentine day bukanlah ciri orang beriman, dan jelas jelas itu bukanlah hari perayaan umat islam.
Kerusakan yang ketiga: Mengagungkan Sang Pejuang Cinta
Jika orang mencintai allah swt dan rasulnya, maka dia akan mendapatkan keutamaan berikut ini. Dari anas malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada nabi saw "Kapan terjadi hari kiamat rasulullah?" Nabi saw berkata: "Apa yang telah kau persiapkan untuk menghadapinya?" Orang tersebut menjawab: "Aku tidak lah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta allah dan rasulnya", Nabi saw menjawab: "Kalau begitu, engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai".
Bandingkan, bagaimana jika yang dicintai dan diagungkan adalah seorang tokoh nasrani yang di anggap sebagai pembela dan pejuang cinta di saat raja melarang menikahkan para pemuda. Valentine lah sebagai pahlawan dan pejuang ketika itu. Lihatlah sabda rasulullah di atas "Kalau begitu engkau bersama dengan orang yang engkau cintai". Jika anda seorang muslim, manakah yang anda pilih, dikumpulkan bersama orang saleh, ataukah bersama tokoh nasrani yang jelas jelas mereka kafir?
Siapa yang mau dikumpulkan di hari kiamat bersama dengan orang orang kafir? Semoga menjadi bahan renungan bagi anda, wahai para pengagum hari valentine.
Kerusakan yang keempat: Ucapan Selamat Berakibat Terjerumus Dalam Kesyirikan dan Maksiat
"Valentine" sebenarnya berasal dari bahasa latin yang berarti "yang maha perkasa", yang maha kuat dan yang maha kuasa". Kata ini ditunjukkan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang romawi. Oleh karena itu disadari atau tidak, jika kita meminta orang "To be my valentine (jadilah valentineku), berarti sama dengan kita meminta orang menjadi "sang maha kuasa". Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan sang khalik (allah swt),
Jika kita mengucapkan selamat seperti pada hari vaelntine ini kepada mereka, sama saja kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada salib, bahkan perbuatan seperti ini lebih besar dosanya di sisi allah swt. Ucapan selamat seperti ini lebih dibenci oleh allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minuman keras, membunuh, berzina, atau pada perbuatan maksiat lainnya.
Kerusakan yang kelima: Hari Kasih Sayang Menjadi Hari Semangat Berzina
Dalam semangat hari valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan larangan agama seperti berpacaran, bergadengan tangan, berciuman, berpelukan dan bahkan hubungan seksual di luar nikah dikalangan remaja menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang.
Padahal mendekati zina saja haram, apalagi melakukannya. Allah swt berfirman: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk" (QS. Al-Isra':).
Dalam tafsir jalalain dikatakan bahwa larangan dalam ayat ini lebih keras dari pada perkataan "janganlah melakukanny", artinya bahwa jika kita mendekati zina saja tidak boleh, apalagi sampai melakukannya.
Kerusakan yang keenam: Meniru Perbuatan Setan
"Dan Janganlah kamu menghambur hamburkan hartamu secara boros, sesungguhnya pemborosan itu adalah saudara saudara syaitan"(QS. Al-Isra':26-27).
Post a Comment