Kembali ke kan'an Tanpa Bunyamin
Setelah berkali kali permohonan mereka untuk membawa pulang bunyamin ditolak, maka akhirnya kesepuluh saudara nabi yusuf as berputus asa. Mereka terpaksa kembali pulang dengan kebingungan dan kesedihan yang luar biasa. Setibanya di rumah mereka menceritakan seluruh kejadian itu kepada ayahnya, tentang bunyamin yang ditahan di mesir karena mencuri piala raja. Mendengar hal itu, nabi yaqub as berpaling dari anak anaknya. Beliau bergumam: "Alangkah duka citaku mengenang yusuf telah buta mataku karena kesedihan itu". Murkanya kepada mereka beliau tahan dalam hati.
Melihat itu, anak anaknya berkata: "Ayah, janganlah Anda mengingat ingat yusuf yang telah tiada, dan janganlah memikirkan kembali peristiwa peristiwa yang telah lalu, nanti ayah sakit jadinya dan meninggal dunia". Tapi nabi ya'qub menjawab: "Aku hanya mengadukan halku ini kepada allah swt, dan aku mengetahui dari alah swt tentang apa apa yang tidak kamu ketahui".
Kembali ke mesir
Memikirkan nasib ayahnya, saudara saudara nabi yusuf as amat berduka cita. Mereka merasa amat iba melihat ayahnya yang semakin melemah karena rasa dukanya. Maka, bersepakatlah mereka untuk kembali ke mesir dan memohon kembali kepada penguasanya agar bunyamin dibebaskan. Dengan begitu, mereka berharap ayahnya akan terhibur kesedihannya. Maka setelah berpamitan, mereka berangkat dengan tekad yang bulat.
Sampai dimesir, mereka kembali mengajukan permohonan kepada nabi yusuf as dengan mengiba iba agar bunyamin dapat mereka bawa pulang. Mereka ceritakan tentang kesedihan ayah mereka yang luar biasa menghadapi peristiwa itu. Maka nabi yusuf as tidak tahan mendengarnya. Akhirnya, dibukanyalah rahasia dirinya di hadapan saudara saudaranya itu. Allah swt menerangkan kisah itu di dalam al-qur'an dengan firman nya:
"Yusuf berkata: "Apakah kamu mengetahui apa yang telah kamu lakukan terhadap yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu?" mereka berkata: "Apakah kamu ini benar benar yusuf?" Yusuf menjawab: "Akulah yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya allah swt telah melimpahkan karunianya kepada kami. Sesungguhnya barang siapa bertakwa dan bersabar, maka allah tidak akan menyia nyiakan pahala orang orang yang berbuat baik". Mereka berkata: "Demi allah, sesungguhnya dia telah melebihkan kamu di atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang orang yang bersalah (Berdosa)". Yusuf berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan bagi kamu, mudah mudahan allah mengampuni kamu dan dia adalah maha penyayang di antara para penyayang. Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini, lalu letakkan ia kewajah ayahku, maka nanti ia akan melihat kembali, dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku". (QS. Yusuf: 89-93).
Pertemuan Nabi yusuf dengan Ayahnya
Maka kembali saudara saudara nabi yusuf as ke negeri kan'an untuk menyampaikan berita gembira itu kepada ayah mereka. Tiba dirumah, mereka langsung menemui ayahnya dengan membawa baju gamis nabi yusuf as untuk diserahkan. Nabi Ya'qub mencium baju gamis itu, maka matanya yang buta itu tiba tiba dapat melihat kembali, dengan izin allah swt.
Kemudian berceritalah semua anaknya itu tentang peristiwa yang mereka alami, tentang nabi yusuf dan bunyamin. Nabi ya'qub as mendengar semua itu dengan hati yang amat gembira, lalu berkata: "Marilah kita lupakan peristiwa yang lampau. Aku berdoa kepada allah swt, semoga dia mengampuni dosa dosa mu dan dosa dosa ku, karena dia maha pengampun dan maha penyayang. Sekarang marilah kita berangkat ke mesir".
Di mesir nabi ya'qub as akhirnya bertemu dengan kedua anaknya yang sangat ia cintai, nabi yusuf as dan bunyamin. Seketika itu nabi yusuf as mengangkat kedua tangannya ke atas seraya berdoa kepada allah swt, sebagaimana tersebut di dalam al-qur'an:
"ya tuhanku, sesungguhnya engkau telah menganugrahkan kepadaku sebagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. ya tuhan, pencipta langit dan bumi, engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan islam dan gabungkanlah aku bersama orang orang yang saleh". (QS. Yusuf: 101).
- Maaf atas ketidaknyamanannya atas cerita yang saya buat ada beberapa part, karena ceritanya sangat panjang, dan semoga anda bisa mengambil hikmah dari perjalanan Nabi Yusuf as. Amin
Baca Juga :
Kisah Nabi Yusuf as Part 1
Kisah Nabi Yusuf as Part 2
Riba Tidak Berkah
Post a Comment